Jumat, 08 April 2011

Sejarah Alam

Sejarah alam ialah penelitian ilmiah tentang tumbuhan maupun hewan, lebih menuju ke metode belajar pengamatan daripada eksperimental, dan mencakup lebih banyak penelitian yang diterbitkan di majalah daripada jurnal akademik, sehingga istilah ini dianggap kuno di kalangan masyarakat ilmiah akibat revolusi ilmiah. Seseorang yang ahli di bidang sejarah alam disebut sebagai naturalis.
Akar sejarah alam dapat dilacak dari masa Aristoteles dan filsuf klasik lainnya yang menganalisis keragaman dunia alam. Ketika Eropa memasuki Abad Pertengahan, sejarah alam dikembangkan di dunia Islam oleh ilmuwan seperti al-Jahizh, ad-Dinawari, Ibnu al-Baithar, dll. Di masa Renaisans, banyaknya organisme yang mulai diketahui mulai membuka jalan bagi taksonomi, yang berpuncak pada sistem yang dikembangkan Carolus Linnaeus dari Swedia.

Kamis, 07 April 2011

Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.
Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 81.000 km.

Garis pantai

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.
Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai.
Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang. Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya dengan menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai.
Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus pantai.
Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.

Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembab, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.

Manfaat Alam Bagi Kehidupan Manusia dan Ilmu Pengetahuan

Manusia sebagai pengemban alam ditugaskan oleh Allah Swt untuk mengendalikan alam dengan akalnya. Dalam pengalaman sejarah manusia mengalami dua pengalaman hidup yaitu pertama, manusia dikendalikan oleh alam seperti banjir, gempa tanah longsor dan lain sebagainya. Dan yang kedua alam dapat dikendalikan oleh manusia lalu menjadi teman dalam kehidupan insani seperti hujan deras diantisipasi dengan payung, tanah yang gersang dapat ditata menjadi subur, dan lain sebagainya. Terlepas dari itu, dunia ilmiah sangat dekat dengan dunia petualangan alam bebas. Dan tentu saja didunia petualangan tersebut memerlukan kecakapan dan keahlian yang tidak diajarkan dikurikulum fakultas atau universitas. Menjadi seorang speleolog, biolog, geolog atau yang lainnya tak cukup hanya lulus sarjana atau pascasarjana lalu meraih gelar doctor dengan mengandalkan studi pustaka dan penelitian dilaboratorium kampus. Berkutat dilaboratorium hanyalah muara dari serangkaian penelitian. Hulunya adalah dengan penelitian terjun langsung dialam bebas, untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam pengkayaan ilmu pengetahuan. Bumi ini masih memiliki kekayaan alam yang belum terdeteksi oleh sebagian orang, karena berada dipedalaman hutan.
Untuk itu tugas para ilmuwanlah untuk menggali rahasia itu. Untuk mengetahui rahasia dan manfaat alam bagi kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan, para ilmuwan peneliti tadi mesti menjangkau habitat asli mereka. Meskipun harus menuruni tebing nan curam seperti yang dilakukan Jean Francois Pernette dan Alan Warild untuk bisa mencapai pintu sebuah goa disebuah hutan sub tropis dipulau Madre de Dios (Mother of God) yang mana pada saat itu dipinggang Jean Francois tergantung belasan carabiner yang satu diantaranya terkait pada sebuah tali kernmantle, menuruni tebing yang licin dan berlumut. Itu hanyalah sebagian permulaan dari ekspedisi yang lebih sulit lagi. Para ilmuwan peneliti struktur bebatuan gua itu masih akan mengalami petualangan lebih seru, didalam goa yang punya kedalaman 1200 kaki. Disalah satu gua terdalam dimuka bumi itu, lagi-lagi mereka harus menguras kecakapan Caving (teknik menyusuri gua) dan menuruni dinding dengan teknik rappling. Enam puluh tahun sebelum itu tepatnya tahun 1936, ditanah Papua seorang manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong, Dr.A.H.Colijn yang juga seorang petrolog (ahli minyak bumi) dan geolog asal Belanda Dr.J.J Dozy melakukan ekspedisi ilmiah yang juga memerlukan keahlian bertahan dialam itu, naik turun lembah dan sesekali memanjat tebing yang akhirnya menemukan bijih tembaga dikawasan dinding Timur Gletser Morianne. Penemuan itu menjadi cikal bakal industri tembaga dipulau papua. Itu hanya sebagian kecil kisah sorang ilmuwan dalam kehidupan manusia dan mugkin masih banyak lagi. Mereka menyadari, bahwa profesinya kelak perlu didukung oleh kemampuan-kemampuan teknis berpetualang dibelantara alam dan mengunjungi tempat-tempat yang sangat jarang bahkan mungkin belum pernah dikunjungi oleh manusia lain. Sejak dini mereka sadar bahwa jika ingin menjadi ilmuwan peneliti kelak mereka harus memanjat dan menuruni tebing, mendaki gunung, berkawan dengan belantara berlayar disungai-sungai pedalaman sampai menyelam kedasar lautan. Sayangnya semua keahlian itu tak didapatkan dikurikulum fakultas atau universitas. Seperti menguasai teknik Rock Climbing, Rappling, Caving, Scuba Diving, Hiking dan Junggle Surviving (bertahan hidup dialam bebas) dengan bebagai tingkat kesulitan, maka mengikuti pelatihan dan aktif dalam organisasi kepencintaalaman jadi sebuah pilihan alternative